A. PERKALIAN BILANGAN BULAT
Operasi perkalian adalah operasi
penjumlahan berulang.
Contoh:
Andi membeli sirup obat batuk di apotek. Dalam aturan
minum, Andi harus meminum obat itu sebanyak 3 x 1 sendok teh. Berapa sendok teh
Andi harus minum dalam sehari?
Jawab:
Dalam aturan minum Andi harus minum 3 x 1 sendok teh.
Berarti Andi harus minum sehari 3 kali, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Dan
setiap minum obat sirup tersebut hanya 1 sendok teh. Jadi, jika ditulis dalam
kalimat matematika 3 x 1 adalah:
= 1 sendok teh di pagi hari + 1 sendok teh di siang hari + 1 sendok teh di sore hari
= 1 + 1 + 1
= 3 sendok teh
Jadi dalam operasi perkalian berlaku:
Jika a x b maka merupakan penjumlahan berulangan
bilangan b sebanyak a suku atau dapat ditulis sebagai berikut.
1. Operasi Perkalian Bilangan Bulat
Pada bilangan bulat terdapat bilangan bulat positif
dan bilangan bulat negatif. Jika bilangan bulat positif dimisalkan (+) dan
bilangan bulat negatif dimisalkan (-), maka pada perkalian bilangan bulat
berlaku:
2. Sifat – Sifat Perkalian Bilangan Bulat
a. Komutatif (pertukaran)
Perkalian dua bilangan bulat selalu sama.
1) 3 x (-2) = (-2) x 3 = -6
2) -4 x (-6) = -6 x (-4) = 24
b. Asosiatif (pengelompokan)
Contoh:
3 x [(-4) x 5] = 3 x (-20) [3 x (-4)] x 5 = -12 x 5
= -60 = -60
c. Distributif (penyebaran)
1)
Distributif perkalian terhadap penjumlahan
Contoh:
a) 4 x (3 + 2) =
(4 x 3) + (4 x 2)
4 x 5 =
12 + 8
20 =
20
b) 3 x [2 + (-5)] =
(3 x 2) + [3 x (-5)]
3 x (-3) = 6 + (-15)
-9 =
-15
2) Distributif perkalian terhadap pengurangan
Contoh:
a) 2 x (5 – 3) =
(2 x 5) – (2 x3)
2 x 2 = 10 – 6
4 =
4
b) 5 x [4 – (-2)] =
(5 x 4) – [5 x (-2)]
5 x 6 = 20 – (-10)
30 =
30
d. Unsur Identitas
Bilangan bulat jika dikalikan
dengan unsur identitas maka hasilnya
bilangan itu sendiri.
Unsur identitas pada perkalian bilangan bulat adalah 1
(satu).
Contoh:
1) 3 x 1 = 1 x 3 = 3
2) -4 x 1 = 1 x (-4) = -4
e. Tertutup
Hasil dari perkalian dua bilangan
bulat adalah bilangan bulat
Contoh:
1) 2 x 3 = 6
2) 4 x (-2) = -8
3) -3 x 5 = -15
4) -2 x (-6) = 12
f.
Sifat bilangan nol
Perkalian bilangan bulat dengan bilangan nol atau sebaliknya
maka akan menghasilkan nilai 0 (nol).
Contoh:
1) 4 x 0 = 0 x 4 = 0
2) -3 x 0 = 0 x (-3) = 0
B. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT
Pengerjaan hitung pembagian merupakan pengurangan berulang sampai habis. Pengerjaan hitung pembagian juga merupakan invers (kebalikan) dari perkalian.
10 : 5 = 10 – 5 – 5 = 0 sehingga 10 : 5 = 2 atau 10 : 5 = 2 karena 5 x 2 = 10
12 : 4 = 12 – 4 – 4 – 4 = 0 sehingga 12:4=3 atau 12:4=3 karena 4 x 3 = 12
Kesimpulannya:
Jika a, b, dan c adalah bilangan bulat maka berlaku:
Sifat – sifat pembagian dua bilangan
bulat sebagai berikut:
1. Jika bilangan bulat positif dimisalkan (+) dan bilangan bulat negatif dimisalkan (-), maka pada pembagian bilangan bulat berlaku:
a) 10 : 2 =
5
b) 10 : (-2) =
-5
c) -10 : 2 =
-5
d) -10 : (-2) = 5
2. Tidak bersifat tertutup
Hasil dari pembagian dua bilangan bulat belum tentu
merupakan bilangan bulat.
Contoh:
3. Untuk a bilangan bulat dan a ≠ 0 berlaku 0 : a = 0
Contoh:
a) 0 : 13 =
0
b) 0 : (-6) =
0
4. Setiap bilangan bulat dibagi 0 (nol) hasilnya tidak
terdefinisi
Contoh:
a) 5 : 0 =
tidak didefinisikan
b) -11 : 0 =
tidak didefinisikan
1. Tentukan hasil operasi perkalian berikut:
2. Tentukan hasil operasi pembagian berikut:
3. Suhu besi yang didinginkan turun sebesar 2oC
setiap 3 menit. Tentukan:
4. Amir
dan Drajat memelihara ayam. Ayam Amir sebanyak lima kandang dengan setiap
kandang berisi 30 ekor. Ayam Drajat sebanyak enam kandang dengan setiap kandang
berisi 5 kurang dari isi kandang Amir. Tentukan banyak ayam yang dimiliki Amir
dan Drajat.
modul ini sangat membantu saya untuk memlelajari pelajaran yang akan saya kerjakan
BalasHapusAlhamdulillah mempermudah saya untuk memahami perkalian dan penjumlahan bilangan bulat
BalasHapus